MUARA BUNGO – Bakal calon Bupati Bungo H Dedy Putra disebut telah mengantongi dukungan partai politik dengan 11 kursi DPRD sebagai syarat mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU), melebihi syarat 7 kursi DPRD.
Meskipun rekomendasi belum diserahkan secara resmi karena masih dalam pematangan calon wakil bupati, calon bupati ini telah memulai langkah strategis dengan menggelar kegiatan “Hantam Dedy”, dan menarik perhatian pemilih muda dari kalangan milenial dan generasi Z.
Menurut Akhmad Ramadhan, Direktur Media Center Dedy Putra, “Hantam Dedy” lahir sebagai respons terhadap aspirasi generasi muda. Selama tiga bulan terakhir, Dedy Putra secara aktif turun ke lapangan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat, menyerap aspirasi mereka, dan memberikan ruang bagi diskusi serta penyampaian ide-ide mereka.
“inilah yang menjadi modal bagi beliau dalam menampung aspirasi masyarakat karena kita mesti tahu apa yang menjadi keresahan masyarakat, barulah kita berbicara program atau visi yang sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat,” katanya.
“jadi dari aspirasi-aspirasi yang diserap dilapangan anak anak muda pada umumnya menginginkan calon pemimpin untuk membuka ruang berdiksuksi dengan anak anak muda, ruang adu gagasan, ruang mereka menyampaikan aspirasi keresahan dan segala macam. Maka kita buatlah Hantam Dedy,” tambahnya.
Ramadhan menyebut lebih dari 300 anak muda hadir dalam kegiatan perdana di Muara Bungo, ini menunjukkan antusiasme tinggi dan kritis dari generasi yang ingin terlibat secara aktif dalam politik.
Bacabup Bungo Dedy Putra pada kegiatan Hantam Dedy belum lama ini. (Foto diambil dari Facebook Dedy Putra)
Dedy Putra tahu betul pemilih milenial Gen Z (17-27 Tahun) akan mendominasi di Pilkada 2024. Ramadhan menjelaskan bahwa “Hantam Dedy” tidak hanya untuk meraih dukungan, tetapi juga untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Ia ingin pemuda Bungo berperan aktif dalam menentukan masa depan daerah mereka.
“Anak muda ini kan beda, mereka dekat dengan sumber informasi, mereka ini kritis anak milenial gen z, berfikirnya logis, ruang inilah yang kita buat, anak anak muda ini bisa menyalurkan kekritisannya menyampaikan kegelisahannya,” katanya.
“Anak muda tidak mau membeli kucing dalam karung, dia ini benar-benar ingin tahu dengan calon pemimpinnya dan ingin berdiskusi langsung, dan gagasan yang dibawa calon pemimpin,” ujarnya lagi.
Ramadhan berharap bahwa melalui “Hantam Dedy”, generasi muda dapat merasakan bahwa mereka tidak hanya menjadi objek politik, tetapi juga menjadi subjek yang memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan politik dan sosial daerah mereka.
“Boleh dikatakan ini pendekatan kita dengan anak muda untuk membangun kesadaran politik, mungkin anak-anak muda banyak yang ilpil dengan poltik, padahal politik ini item penting negeri ini untuk menentukan pembanguan kedepan, arah kehidupan tatanan masyarakat. Karena sumber kebijakan itu di politik. Kita berbicara pendidikan, sosial masyarakat, pertanian dan mendorong industri kreatif serta inovasi anak anak muda, UMKM, anak muda harus sadar itu,” paparnya.